'Hotel' Prodeo

Akhir-akhir ini berita tentang Hotel Prodeo di negri ini yang disulap menjadi sebuah hunian yang lebih layak disebut 'Hotel' semakin marak berseliweran dari satu media ke media lain. Lihat saja kamar sel Ayin yang divonis 5 tahun penjara gara-gara kasus suap itu, lengkap dengan semua fasilitas yang tidak bisa dibilang murah. Tentu saja waktu 5 tahun akan terasa sejenak saja olehnya. Yang tak kalah hebohnya yaitu kamar seorang wanita yang divonis seumur hidup karena kasus narkoba bernama Aling. Wallpaper mahal nan indah dan apik terlihat menghiasi seluruh dinding kamar, berbagai hiasan dan pernik menambah keceriaan di dalam kamar itu. Belum lagi sebuah fasilitas karaoke yang tentunya mampu mengusir rasa bosan. Hukuman seumur hidup tentunya akan dilalui dengan tenang meski dibalik sel jeruji.

Aku tidak akan bercerita panjang lebar tentang penemuan satgas pemberantasan mafia hukum ini, tentang carut marut negri ini. Aku merasa tidak mempunyai andil untuk itu. Aku hanya ingin berbagi cerita tentang kehidupan dibalik sebuah jeruji besi. Cerita yang kudapat karna iseng mengganti-ganti channel tv. Cerita ini tentang kisah seseorang berkewarganegaraan asing yang tertangkap di indonesia beberapa tahun lalu karna kasus narkoba. Sebut saja namanya K. K menceritakan kisahnya berjuang untuk keluar dari penjara Indonesia yang disebutnya lari dari neraka Asia. Apa benar-benar seperti nerakakah sebuah penjara?

K pertama kali ditangkap di sebuah kota yang cukup terkenal di negri ini, dimasukkan ke sebuah penjara yang terkenal kejam dengan vonis hukuman seumur hidup. Melalui hari-hari dengan mengenal bermacam karakteristik manusia yang sama-sama terkungkung bersamanya. Disinilah kemudian ia mengenal seorang narapidana yang berasal dari negaranya dan satu lagi berasal dari italia. Mereka kemudian membuat rencana untuk kabur dari penjara itu. K kemudian menemukan teman yang bisa menolongnya membuat pasport dan mendapatkan uang. Dengan mudah pasport dan uang itu dia dapatkan. K dan kedua temannya mulai membuat sebuah tangga yang nantinya akan digunakan untuk melarikan diri yang disamarkan menjadi penutup kandang kelinci. Walhasil, dia berhasil kabur dari penjara itu. Namun didalam pelariannya itu, dia kembali tertangkap. Dia tidak pernah merasa jera untuk berusaha lari, panggilan hatinya untuk berkumpul bersama keluarga mengalahkan rasa takutnya untuk mendapatkan hukuman yang lebih berat.

Karena sudah tiga kali berusaha lari, K kemudian dipindahkan ke penjara yang lebih besar dan ketat penjagaannya. Disini dia bertemu geng pembunuh yang sangat berkuasa di penjara itu. Di penjara ini juga dia melihat banyaknya para narapidana yang dengan mudah berjudi dan berkelahi dengan senjata tajam. Di suatu pagi, dia menemukan dirinya tengah dihimpit oleh salah satu teman satu selnya dengan sebilah pisau tertancap di perutnya. K pingsan dan kemudian dinyatakan meninggal setelah melalui beberapa pemeriksaan. Sertifikat kematian telah dikeluarkan dan dikirim ke kedutaan negaranya.

K merasakan dingin yang teramat sangat disekujur tubuhnya. Sesaat dia merasakan berada didalam tubuh dingin itu, disaat lain dia meras tengah memandangi tubuh yang terbujur kaku didepannya. Akhirnya dia menyadari sedang berada di ambang kematian. Karena tekad yang bulat untuk bertahan hidup, dia berusaha memegang kuat mimpinya untuk berkumpul bersama keluarga, dia perlahan-lahan merasakan hangat di ujung kukunya dan perlahan-lahan rasa hangat itu memenuhi seluruh tubuhnya. K pun kembali hidup dari mati surinya. Setelah proses yang panjang, dan atas perjuangan keluarganya, K dinyatakan bebas dan dipulangkan ke negaranya.

Begitulah teman, cerita tentang K yang dituangkannya lewat wawancara eksklusif di sebuah channel luar. Aku juga tidak tahu apakah semua ceritanya benar atau ada yang direkayasa sebagai pembelaan terhadap dirinya, aku hanya berusaha menuangkannya lagi disini untuk berbagi. Namun yang bisa kita petik dari sini adalah bagaimana keadaan negri ini sekarang, segala kekacauan yang ada diatas penderitaan rakyat yang semakin jelas terlihat. Sementara para petinggi kita hanya sibuk oleh kedudukannya. Apakah kita hanya bisa diam?

gambar diambil dari sini

47 komentar:

SeNjA 12 Januari 2010 pukul 13.21  

hotel prodeo,...nama lain dari penjara,atau terali besi atau disebut juga sel.

gak bisa dibayangkan hidup dibalik terali besi ya...terkurung !

mungkin baik bagi mereka yg terpidana supaya ada efek jera y mba,..meskipun ternyata ada juga y penjara yg difasilitasi seperti itu,tentu saja tidak adil dong.

kisah seorang K juga luar biasa y mba....

Pohonku Sepi Sendiri 12 Januari 2010 pukul 13.54  

penjara tdk hanya berarti tembok & terali besi pembatas para pesakitan itu dari dunia luar.. penjara punya arti yg lebih dari sekedar bangunan seperti benteng dgn pengamanan maksimumnya..

secantik apapun hias tiap2 ruangan yg ada di dalamnya, penjara tanpa rasa ampun akan menjauhkan segala isinya dari arti sebuah 'kebebasan'..

secangkir teh dan sekerat roti 12 Januari 2010 pukul 15.37  

penjara kok kaya gitu...

kama saya aja gak ada AC gak ada kulkas,apalagi tipi

7 taman langit 12 Januari 2010 pukul 16.15  

salam sejahtera
kunjungan balik
tulisan yang mantap mbak
kalo penjara kayak hotel mana bisa bikin penjahat ma koruptor jera

rid 12 Januari 2010 pukul 17.26  

entah mau jadi apa bangsa kita ini. yang udah nyolong uang rakyat toh bisa tetep menikmati segala kemewahan di tempat yang disebut 'penjara'. penjara apanya..aku juga mau kalo penjaranya kayak gitu, hehehe, [nggak deeh..]

Elsa 12 Januari 2010 pukul 18.37  

iya nih, aku geregetan setengah mati lihat kondisi Rutan Indonesia yang mewah setengah mati itu!!!
kalo gitu, mana bisa penjara memberikan efek jera kepada narapidana?? lalu fungsinya apa?

duuuh, ngeselin banget deh

attayaya 12 Januari 2010 pukul 18.40  

hmmmmm mati suri ya
penjara yang menjadi momok bagi orang
tetapi bisa menjadi surga bagi orang lain

nuansa pena 12 Januari 2010 pukul 20.32  

menghabiskan uang rakyat berhadiah sel bintang 10, enak buanget!

Ninneta - MissPlum 12 Januari 2010 pukul 22.21  

it happens all the time ya di dunia hukum indonesia,.... udah bobrok banget.... nggak ngerti deh kenapa ya, perasaan uang dah banyak, gaji deh gede... susah banget ya negakin hukum... nggak pernah puas deh...

Lala 12 Januari 2010 pukul 23.49  

Kita berkoar koar pun tidak akan didengar oleh mereka mbak >_<
Mari kita sama sama mendoakan semoga berbagai masalah ini cepat terselesaikan, amin.

Lala 12 Januari 2010 pukul 23.54  

Wah akhirnya bisa komen, kemarin sempat mampir tapi ga bisa komen karena ada "Verifikasi kata"

Salam kenal balik mbak, makasih sudah mampir di tempatku

panta Rhei 13 Januari 2010 pukul 00.10  

Pejbt qt memang dah 'buta'. anak kcl jg yg bgitu ngerti ga bakalan dilakuin. lho...ini gmn. coba deh mba cek tuh selnya orang2 berduit..pasti sama. wah kepanjangan nih komennya. oke salam kenal.

Ninda Rahadi 13 Januari 2010 pukul 01.03  

ngeseliin. kalo gitu kapan kapoknya mereka yang hobi gondol uang rakyat :s

Syifa Ahira 13 Januari 2010 pukul 07.19  

@all : btw ternyata ada juga tuh yang pro kontra ttg penggerebekan satgas pembrantasan mafia hukum, kira2 kenapa kontra ya?
@Senja:keadilan memang susah nih dapetnya di negri tercinta ini.
@pohon:memang sih penjara menjauhkan seseorang dari yang namanya kebebasan, tapi kalo difasilitasi lengkap kaya gitu, apalagi ada akses BB, wah,, badan boleh di penjara, tapi mata bisa keliling dunia juga kan pohon? :D
@secangkir teh dan sekerat roti: begitulah, penjara yang lebih tepat disebut 'hotel' bagi orang2 berduit
@7 taman langit: makasih dah berkunjung balik sobat
@rid:yang udah ketangkep aja segitu enaknya dalam penjara, apalagi yang masih bebas berkeliaran tanpa terendus satgas ya? :D
@elsa:fungsinya sebagai tempat sembunyi para koruptor dari hujatan rakyat
@attayaya:kalo uang udah bicara, ga da yang ga bisa di Indonesia
@mas achmad:yup, jadinya rakyat kecil makin lama makin didera kemiskinan
@ninneta:itulah hukum indonesia, katanya negara hukum, tapi.. ?
@lala:yup, kita cuma bisa banyak berdoa moga aja indonesia cepetan pulih dari semua kebobrokannya
@panta Rhei:salam kenal juga ya rei. iya, nurani mereka dah ketutup sama uang dan kedudukan
@anyin:kayanya ga bakalan kapok deh nyin..

rio2000 13 Januari 2010 pukul 07.27  

sudah dihukum cuma 5 tahun... dikasih fasilitas bintang 5 pula...... +_+'

yansDalamJeda 13 Januari 2010 pukul 09.27  

Barangkali saya tak banyak berkomentar dengan kondisi diskriminatif dalam sebuah jeruji besi/hotel prodeo, apalagi jk dibandingkan dengan apa yg di alami K.

Ironis, jika kenyatannya kondisi bangsa kita anggap benar-benar sdh kacau, kebijakannya semakin tidak memihak pada rakyatnya. Kita cenderung bergerak sendiri melawan sebuah tirani yang lebih kuat hingga seringkali merasa kalah. Apalagi yang bisa kita lakukan?! Hehe...mari kita satukan langkah!
Salam

elpa 13 Januari 2010 pukul 09.44  

lam kenal y....seenak2nya hotel prodeo lebih enak hotel bintang 5,buktinya pada pingin kluar dr sel....

attayaya 13 Januari 2010 pukul 10.28  

oknum2 lapas alias prodeo perlu dibersihkan neh

Syifa Ahira 13 Januari 2010 pukul 10.50  

@rio: fasilitas bintang 10 kata mas achmad :D
@yan: suara kita memang jarang sekali didengar
@elpa: salam kenal juga elpa..
@attayaya: yup.. setujjjuuuuu...

Sinta Nisfuanna 13 Januari 2010 pukul 11.03  

berita yang bener2 bikin gemes...apa2an tuh penjara, ada tempat karaoke segala...duh duh duh!

Annur Shah 13 Januari 2010 pukul 13.30  

Yup Prodeo di sulap jadi bintang 5. hehehhehe
menyebalkan,..........
Hotel / Penjara
Hy sama postingan ku waktu yg lalu mampir yah........

Yusnita Febri 13 Januari 2010 pukul 14.50  

susah klo duit udah berkuasa..
semua bisa di beli dengan duit..
percuma juga di penjara karena gak akan kapok..

Syifa Ahira 14 Januari 2010 pukul 08.15  

@penikmat buku: katanya sih dah dicopot sekarang lengkap dengan karutannya..
@chomisah: sama ya? sehati dunk :)
@nita: iya, di indonesia duit emang berkuasa..

warm 14 Januari 2010 pukul 08.19  

hotel yg mengerikann

dan ceritanya, ngeri juga :)
salam !

attayaya 14 Januari 2010 pukul 10.31  

met pageeee semuaaa

Arfi 14 Januari 2010 pukul 11.38  

salam kenal.. memang ya...keadilan memang gak bener... bobrok banget... masak hotel prodeo sama kayak hotel beneran??? aku juga mau kalo kayak gitu...

Anonim 14 Januari 2010 pukul 12.42  

begitulah wajah peradilan di negeri kita sekarang ini. tapi biarlah, 'mereka' puas mempermainkan peradilan di dunia ini, karena nanti di akhirat mereka akan bertemu dengan peradilan yang sesungguhnya.......

NaiCaNa 14 Januari 2010 pukul 16.58  

apakah hukum di Indonesia blm tegak sperti gedung bertingkat yg memenuhi jakarta?
atau rakyat yg taj pernah jera pada hukum?

Cerita utk si "K", hebat juga dy bisa berthan hingga bebas utk bertemu keluarganya :)

Lina 14 Januari 2010 pukul 17.54  

ngenes ya. katanya sudah nggak ada diskriminasi...buktinya ?

Hai Syifa, salam kenal ya. Sekalian ijin pasang linknya ya...

ellysuryani 14 Januari 2010 pukul 19.09  

Kisah tentang hotel prodeo memang beraneka ya. Tentu lain sekali suasana penjara bagi Ayin dan bagi mr"K" di atas. Apalagi bagi bagi kaum proletar yang tidak punya uang dan tak punya becking, tentu tambah lain, seperti bumi dan langit. Postingan menarik sobat.

Desi Eria R. 14 Januari 2010 pukul 22.17  

Itu rame banget kalo soal berita ayin, tapi aku malah ga tau soal K ini loh. Salut juga sama perjuangan dia ga kenal lelah.

*akhirnya bisa komen, seneng hehe

Syifa Ahira 14 Januari 2010 pukul 23.05  

@warm: itu sih ga ngeri namanya.. wong dikasi fasilitas kaya gitu, kok ngeri siy?

@arfi: salam kenal juga ya.. meski fasilitas lengkap kaya gitu jangan mau dong kalo dimasukin kesitu..

@abi sabila: setujjjuuuu..

@NaiCaNa: emang hukum di negri kita ga sekokoh gedung pencakar langit. Cerita 'K' bisa kita pedomani untuk berjuang dengan penuh semangat, tapi kasus nya ga lho.. :)

@Lina: Hi Lina, salam kenal juga, makasi nih dah mampir.. :) Aku link balik yah?

@Newsoul: makasih mba..

@Desi: makasi ya desi udah mau kunjung lagi, sering2 yah? hehehe..

de asmara 15 Januari 2010 pukul 02.49  

K ini kisah nyata, sis? kalo soal penjara di negara kita, apa yg belakangan ini heboh itu sbnrnya fenomena yg terjadi sejak jaman Soeharto kok. yah meskipun terlambat, bagus juga akhirnya terkuak. smoga ngga cuma anget2 dibahas buat smentara aja tapi bener2 diseriusin pengawasan thd mafia hukum ini.

Clara Canceriana 15 Januari 2010 pukul 04.47  

emang jeruji besi di negri ini kan bobrok. ditulis begitu juga di sebuah channel tipi. emang harusnya mulai dibenahi, jangan memperhatikan mentang" dia kaya lalu selnya bisa indah layak hotel. yg ga punya duit ya udah menderita aja di penjara. ga adil. Toh intinya sama" bersalah, ya harus dihukum yg sderejat kan?

dv 15 Januari 2010 pukul 09.01  

yang jadi pertanyaan ku sekarang, apakah di nusa kambangan juga seperti itu?karena di negara ini dengan uang apapun bisa dilakukan..heuh, bnr2 bobrok o_O

Syifa Ahira 15 Januari 2010 pukul 12.55  

@de asmara: iya sis, K ini kisah nyata, beberapa hari lalu interview langsung ma si 'K' ini tayang di salah satu channel negara tetangga. smoga aja deh, kondisi negara kita yang ancur2an ini segra membaik, amin..

@clara: yup,, setuju dengan dirimu sis..

@devi: nusa kambangan? ga tau juga tu dev, kapan2 aku coba telusuri deh..
*lah.. gaya layaknya detektif,padahal... :)*

ina 15 Januari 2010 pukul 14.37  

kalo penjara kek gtu... pada gag takut nuh yaw masuk penjara... soalnya enak... kek dirumah hihihihi...

Slamet Riyadi 15 Januari 2010 pukul 15.07  

sebenarnya peristiwa seperti ini sudah sejak lama diketahui dan menjadi rahasia umum.
tapi pemerintah dan para aparat atau keparat yang hanya menimbun uang suap diperut buncitnya. dan menganggap hal itu sudah biasa

semoga keadilan dapat terwujud'
salam kenal juga ya mba

attayaya 15 Januari 2010 pukul 15.59  

anggodo juga lagi dalam prodeo
moga ga dapat fasilitas bintang 5
ntar kita dapet binting 7 alias puyeeeeeng

Gilang Wicaksono 15 Januari 2010 pukul 16.10  

kenapa ya narapidana kasus narkoba yang udah mencoba kabur 3x malah bisa dibebaskan? apa karena masa tahanannya dah habis?

berdoa aja deh semoga indonesia ada perbaikan2, meskipun pelan2 tapi yang penting ada usaha ke arah yg lebih baik

Yanuar Catur 15 Januari 2010 pukul 17.36  

ehmm,,
aq gag mau nah tinggal di prodeo
hehehehe

Syifa Ahira 15 Januari 2010 pukul 18.59  

@ina: meski selengkap apapun fasilitasnya, tetep takut ah na masuk penjara :)

@aaSlamDunk:iya tuh, dah ditutupin pake uang mulutnya, ga bisa apa2 lagi saking kenyang ma duit

@attayaya: moga aja ga kejadian lagi bang

@Gilang:wah, dia ga cerita juga tuh mas gilang, apa kebebasannya dibeli pake uang juga ga ya?

@yanuar:setuju..

Zippy 15 Januari 2010 pukul 23.30  

Wah...sama nih postingannya, menyoroti kasus mafia hukum, heheheh....
Gue juga heran tuh, kok bisa yah sampai sebegitunya...
Mantap amat tu bui :D

@minumino 16 Januari 2010 pukul 09.08  

keadilan...ckckckckck...barang mahal ya...
nganjuk alias nyicil juga kayanya g akan kebeli ya...
musti nyicil seumur hidup tuh :p

tikno 19 Januari 2010 pukul 14.39  

Ini bukti bahwa uang masih berkuasa

ami 2 September 2013 pukul 08.14  

luar biasa sekali infonya sangat bermanfaat...
Saya berkunjung ke blog ini banyak pengetahuan yang saya dapatkan...
Terimakasih banyak atas informasinya
Semoga semakin sukses...

desi 2 September 2013 pukul 08.18  

Informasinya sangat bermanfaat sekali...
Banyak pengetahuan saya dapatkan setelah saya menyimak artikel di blog ini...
Ditunggu postingan selanjutnya...
Semoga semakin suksesnya....

Posting Komentar

Ayo.. Ayo..
Kesan dan Pesan..
Uneg-uneg..
Silahkan dituangkan..
Jangan malu-malu.. ^_^