Sahabat


Dentuman musik yang sangat memekakkan telinga masih terdengar dari kamar sebelah. Kamar sahabat terdekatku sejak kecil bernama mayang. Kami memang memutuskan untuk menempati rumah kost yang sama untuk mempertahankan kedekatan yang sudah dibina dari kecil. Entah itu hanya sebuah alasan atau memang sebuah kebutuhan. Yang jelas persahabatan kami saat ini tidak lagi sehangat dulu. Kesibukan kuliah dan aktivitas masing-masing mampu membuat ruang pemisah diantara kami. Mayang tengah asyik dengan pekerjaan parttimenya disalah satu perusahaan disamping kesibukan menyelesaikan kuliahnya. Sedangkan aku lebih fokus merampungkan thesisku yang masih terbengkalai. Lebih betah berkutat di kamar selama berjam-jam.

Aku memungut buku yang berserakan di lantai. Usahaku untuk menyelesaikan thesis ini mungkin tak akan rampung dalam waktu dekat.
Rasa sakit hati pada mayang menusuk-nusuk jantungku. Mayang memang tidak pernah menyadari akan kebutuhanku, kebutuhan akan ketenangan tanpa suara hiruk pikuk yang berasal dari kamarnya itu. Selalu saja begitu, aku hanya punya waktu malam hari may.. please.. Tapi kata-kata itu hanya terbersit dalam hati, aku tak pernah mengutarakan ketidaksukaanku pada mayang. Karna apa, karna tak seorangpun yang akan mengerti betapa pentingnya ketenangan itu buatku, tidak juga mayang yang lebih suka ditemani hentakan musik rock ketika belajar. Belum lagi keceriaannya yang membuatku iri. Tanpa beban, selalu tertawa seakan-akan dia tidak pernah dirundung masalah sedikitpun. Sedangkan aku? Tak adakah sedikit perhatiannya untukku? Lagi lagi, seperti biasa, aku segra menyudahi kegiatan menulisku. Kututup telinga dengan sebuah bantal, mengumpat dalam hati kemudian tertidur dalam segala kekesalan yang menggumpal di dada.


.............



“Tri, tolong disiapkan laporan minggu lalu ya, saya butuhnya sekarang”, kata atasanku. 

Aku nyaris saja meninggalkan meja kerjaku saat telpon dari atasan itu berdering. Hfff… lembur yang cukup melelahkan. Sore ini hanya aku yang masih direpotkan oleh laporan ini dan itu dikantorku. Teman-teman yang sudah pulang lebih awal sebelum waktunya adalah pemandangan biasa, maklum aku bekerja di sebuah kantor pemerintahan. Yah, meski banyak orang yang berkata padaku bekerja disini kurang menjanjikan dibandingkan titel yang kusandang, bagiku ini adalah pilihan.


Aku dengan cepat menyiapkan berkas-berkas laporan mingguan yang sudah hampir siap itu dalam waktu sepuluh menit. Setengah berlari, aku menuju parkiran dan tanpa sengaja disana aku melihat sosok seperti mayang tengah mengutak atik sepeda motornya.

“apa itu kamu may?”tanyaku ragu-ragu.

Perempuan yang kini agak kurus itu menoleh kearahku.

“Tri? Ya ampun, Tri.. Kamu kerja disini?” tanyanya dengan ekspresi kaget, kemudian merangkulku erat. Aku masih mencium wangi lembut parfum yang selalu dikenakannya sejak masa-masa sma dulu. Parfum yang kuhadiahkan untuk ulangtahun ke-17 nya. 

“iya may, aku kerja disini, udah mau setahun..”jawabku.

“pantesan kamu makin sehat aja ya, kerja kantoran…” candanya sambil mencolek pinggangku. Aku hanya tersenyum dan memandangnya lekat. Wajah itu menyimpan duka yang mendalam, mungkin terlalu berat hingga membuat buram wajahnya, nyaris tanpa sinar. Aku menggenggam erat tangannya, “kamu baik-baik aja kan may?”tanyaku

“hmmm… begitulah” katanya sembari memalingkan wajahnya. Tampak jelas olehku gurat kesedihan yang sengaja ditutupinya dariku.

“motormu kenapa may? Kalau rusak, nebeng mobil ku aja deh, biar kuantar pulang, rumahmu belum pindah kan?”ajakku seketika. Mayang terdiam, menghela napas, jeda sejenak kemudian berkata, “aku udah lama pindah tri, aku sekarang tinggal di pinggir kota.” Dia diam lagi, menerawang.

“Lah, kok gitu may?” tanyaku lagi. Aku segra sadar, lima tahun aku tidak tahu sama sekali kabar mayang, padahal aku sudah bekerja di kota kelahiranku ini sejak satu tahun lalu. Aku tidak berusaha mencarinya. Sakit hati yang terpendam karna banyak hal yang diperbuat mayang padaku. Sakit hati tak pernah kuutarakan padanya. Aku masih ingat jelas, keegoanku saat itu membawa ku pindah dari rumah kost yang kuhuni bersama mayang dulu. Mayang tidak pernah tahu alasan kepindahanku. Sejak itulah aku tidak pernah tahu lagi tentang sahabatku itu. Mata mayang mulai berkaca-kaca, raut wajahnya sendu, garis-garis halus disekitar matanyapun jelas terlihat, menambah kesan tua pada wajah yang dulu sangat bercahaya.

“Sebelum aku sempat menyelesaikan kuliah, bapak meninggal tri.. sejak itulah semuanya berubah.”jelasnya sambil menatap mataku. Ada kepedihan kutemukan di mata bening itu.

“Aku harus rela untuk tidak melanjutkan kuliahku, kamu tau sendiri kan tri, ibu hanya seorang ibu rumah tangga, sementara dua adikku masih membutuhkan biaya untuk sekolah. Saat itu gajiku tidak cukup untuk membiayai keluargaku, apalagi untuk melanjutkan kuliah..” lanjutnya.

Aku terhenyak mendengar ceritanya, mayang yang dulu serba ada, mayang yang selalu ceria, sekarang berganti menjadi sosok rapuh didepanku. Aku merangkul bahunya, berusaha untuk memberikan sedikit kekuatan. Ada rasa sesal yang timbul dibenakku. Aku kemana di saat sahabatku ini sangat membutuhkan tempat bersandar? Tak terasa air mataku mengalir jatuh. Tak mampu kulihat wajah itu, wajah yang menyimpan berjuta duka.

“Sejak lama, aku udah punya firasat, kalau umur Bapak ga akan lama, sakit ginjal yang dideritanya sudah parah Tri. Waktu itu aku berusaha tegar, menutupi kesedihanku dengan lagu, bekerja, tertawa. Pokoknya waktu itu aku hanya ingin melupakan sakit yang diderita Bapak. Uang simpanan keluargaku sudah habis untuk mengobati Bapak. Karna itulah aku kerja Tri,meski orang-orang mungkin menganggapku bodoh, masih mau bekerja padahal Bapakku pejabat daerah. Padahal ga ada yang tau, gimana keadaan keluarga kami sebenarnya..”lanjutnya.

Aku kembali merasa dipukul ribuan palu, seharusnya aku ada di sisi mayang di saat itu. Aku lebih memperturutkan egoku diatas segal-galanya. Kuambil tissue dari tasku, ku usap air mata yang mengalir di pipinya. 

“Kamu yang sabar ya may.. Allah pasti punya rencana bagus buat kamu, semuanya ada hikmahnya may..”kataku menenangkannya. Mayang tersenyum, kemudian membetulkan jilbab biru yang membingkai wajahnya itu. Dia tampak lebih ayu dengan jilbabnya. 

“Aku nebeng ya, kamu masih mau kan nganterin aku, meski ke pinggiran kota?” katanya bercanda sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Ya iyalah may, masak ga mau sih..” kataku. Kubukakan pintu mobil untuknya. Penyesalan itu semakin menohokku. Mayang masih seperti dulu, dengan kepolosannya, dengan kebaikannya. Dia memang seperti malaikat. Sementara aku lari darinya demi mempertahankan egoku. Kalau saja, aku mengutarakan keberatanku akan semua tingkah polah mayang terhadapku, pastinya mayang mau berubah untukku. Aku mulai melaju di jalanan sore yang penuh debu dan kendaraan yang berlalu lalang. Bertekad untuk membahagiakan sahabat yang sempat kutinggalkan. Membayar semua khilafku di masa lalu.

“Tri, ternyata ada hikmahnya ya motorku rusak di kantormu.. aku bisa ketemu sama kamu.. “ kata mayang disela hiruk pikuk jalanan kota. Aku tersenyum menahan haru.




*terinspirasi dari curhatan seorang sahabat,
Semoga mayang (bukan nama sebenarnya) diberi kekuatan.. amin*

55 komentar:

ridwan 21 Januari 2010 pukul 02.22  

sahabat sejati selalu mengerti yang terbaik
nice posting

ali afif 21 Januari 2010 pukul 02.58  

amiiin... :-) Salam kenal...

mayank 21 Januari 2010 pukul 05.51  

eheeem...

seperti ada yang memanggilku *hasyaaah GU-WE-ER...

tapi mayang nama sebenarnya aku loh sista...hihihihihiii
tapi kalo aku seneng ndengerin music, tapi lebih suka mbaca tanpa ndengein music..

mayang beruntung punya sahabat yang baik, ada disaat sahabat dibawah ga pas diatas aja....


semoga aku dan mayang2 yang lain diberi kekuatan, amin.....

Annur Shah 21 Januari 2010 pukul 08.53  

Mayang nama aslinya? ememme caritanya asli punya sendiri yah?? hehhehe
sangat Menyentuh sekali........ hampir sama apa yg terpikir di benak ku saat aku mau mmbuat novel... bagus ..........

Sari 21 Januari 2010 pukul 08.55  

Amien...
Cerita yang sarat hikmah :)

Slamet Riyadi 21 Januari 2010 pukul 09.07  

ah hiks iks
*ambil tisu (LEBAY)

bisa diambil hikmahnya

De 21 Januari 2010 pukul 09.22  

ikut terharu
jadi kangen sahabat ku
karna sakit hati dengan berbagai hal
keegoisan juga membawa ku jauh dari seorang teman

*ingat pengalaman sendiri*

Arum Suryaningtyas 21 Januari 2010 pukul 09.52  

So sweeeettttttt.. terharu banget.. jadi pinin nagiz deh...

Thariq 21 Januari 2010 pukul 10.20  

luar biasa perjuanganmu sobat...semangat terus ya...

Syifa Ahira 21 Januari 2010 pukul 10.31  

> a-chen: salam kenal juga..
> maiank: ga tau musti ngasi nama siapa mai.. yang ada, terlintas namamu :) hihiy.. boleh deh kamu Ge-eR :)
> amie: bukan nama asli mie, rekaan belaka.. haha.. ceritanya baru asli.. terinspirasi dari curhatan seorang teman
> sari: makasi :)
> slam: alhamdulillah kalo bisa diambil hikmahnya :)
> wiwit: makasi wit.. dah mau mampir lagi.. lama-lama kangen juga sama komen mu :) mari kita jaga persahabatan ini.. :)
> ieyaz: cup.. cup.. cup.. jangan nangis dong..

nyun 21 Januari 2010 pukul 11.15  

cerpen yang bagus mba, aku suka, ampe nangis ni hihihiihi...
keterbukaan memang pondasi segala hubungan, kejujuran, serta ketulusan :). tanpa itu, semuanya akn janggal,

semoga temenya di beri kekuatan dan ketabahan :).

- 21 Januari 2010 pukul 12.13  

Yang kuat ya, Mayang...

Salam kenal kembali, untuk Syifa... :)

Elsa 21 Januari 2010 pukul 12.22  

amiiiiiiiin amiiiiiiiiiiiiin...
semoga mayank diberi kekuatan.
selalu ingat aja, bahwa Tuhan tidak memberikan sebuah ujian diluar batas kemampuan kita.

Unknown 21 Januari 2010 pukul 12.49  

salam sahabat
wah perlu dikaji ulang tiap peran penuh tantangan kayaknya he...he.. lam kenal juga oh iya dah sya follow kalo sedia follow balik ya thnxs n good luck

nuansa pena 21 Januari 2010 pukul 12.56  

Amin! Untuk dirinya dan dirimu!

a-chen 21 Januari 2010 pukul 15.00  

siang mbak...

dv 21 Januari 2010 pukul 15.38  

jadi teringat sama sahabat ku..
hmm..semoga mayang selalu diberi kekuatan..

attayaya 21 Januari 2010 pukul 16.55  

ya ...
semoga mayang diberi kekuatan dalam menjalani hidup

ayo semangat

Syifa Ahira 21 Januari 2010 pukul 19.18  

> semua yang ngedoain mayang: makasi ya sobat.. semoga 'mayang' diberi kekuatan :)
> mba eka: makasi mba,, uda mau mampir :)

merry go round 21 Januari 2010 pukul 21.15  

wuaahh...awalnya dua sahabat ini cuma kurang komunikasi, tapi memang di saat-saat tertentu hubungan antara orang yang satu dengan yang lain mengalami cobaan atau konflik, tinggal bagaimana menyikapinya. Apakah menyerah dan merelakan persahabatan, atau terus maju menerima perubahan.

Mayang, yang tabah yaaa...semoga persahabatan kalian berdua bisa semakin kuat lagi.

Ninda Rahadi 21 Januari 2010 pukul 23.56  

mbaaak.. maafkan saya baru aja bisa mampiiirrr... T____T.. agak lama gak nyentuh kompi sih.. gimana? semua aman terkendali?

huhu sahabat, sampai sekarang kok artinya masih blur ya di mataku.. uhuh.. eh aku ambil deh awardnya.. makasih ya mbak^^

Syifa Ahira 22 Januari 2010 pukul 00.16  

> mba rossa: amin..
> anyin: tapi blogku ga blur kan dimata kamu? :D

SeNjA 22 Januari 2010 pukul 01.31  

semoga,,,, ^^

persahabatan itu indah bila dijaga ketulusannya bukan dengan ego dan rasa iri.

the others... 22 Januari 2010 pukul 08.13  

memang seringkali persahabatan dapat rusak jika ego mulai bicara.

catatan kecilku 22 Januari 2010 pukul 08.14  

Cerita yg bagus. Persahabatan akan semakin berarti jika selalu bersama dalam suka dan duka

ina 22 Januari 2010 pukul 09.44  

hemmm... indanya persahabatan....
semoga Mayang diberi kekuatan yah kag...
salam buat Mayang hihihihi...

Unknown 22 Januari 2010 pukul 11.26  

sungguh persahabatan yang indah. btw, akku bawakan mie goreng nih.

7 taman langit 22 Januari 2010 pukul 12.11  

salam sejahtera
jadi terharu baca ceritanya
setiap persahabatan memang indah
dan tidak akan terputus walau terpisah karena jarak dan pekerjaan

Philida Thea 22 Januari 2010 pukul 12.15  

Butuh keterbukaan dalam persahabatan, suka gak suka ya harus di bicarakan. .
tapi untungnya di pertemukan..
semoga persahabatannya akan terus terjalin kembali :)
nice post. .

Tyas 22 Januari 2010 pukul 12.23  

Hmm..touching story..
Jadi inget sahabatku yang udah lama gak ketemu...

Lina 22 Januari 2010 pukul 12.58  

penuturannya bagus. tapi ini based on true story ya. semoga Mayang diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi hidupnya. Dan semoga Tri selalu menjadi teman yang baik untuknya.

secangkir teh dan sekerat roti 22 Januari 2010 pukul 14.14  

seindah kata2nya.. nikmat!

bhogey 22 Januari 2010 pukul 14.55  

sahabat ohh sahabat, sayangnya aku ga pernah punya sahabat yang selalu ada disampingku,hahha, idup ga netep si

rid 22 Januari 2010 pukul 16.23  

ego oh ego...
pernah kehilangan sahabat juga karena si ego ini :(

attayaya 22 Januari 2010 pukul 17.04  

semoga emosi teredam dalam-dalam

Clara Canceriana 22 Januari 2010 pukul 21.00  

ternyata bicara jujur dengan sahabat ada untungnya ya, tapi menjadi jujur itu terkadang sangat sulit

Tyas 22 Januari 2010 pukul 21.08  

Mbak Syifa minta ijin buat memfollow blog nya mb... Thanks..:)

Wuri SweetY 23 Januari 2010 pukul 12.10  

ehmmmm sahabat...banyak suka-duka bersama...semoga ga terpisah lagi mayang&tri. lam kenal syifa...tuker link yuk!!!

mocca_chi 23 Januari 2010 pukul 13.01  

tidak enak emamng menegur teman, tapi jika kelanjutannya bsa menjadis eperti kisah mayang dan tri, sahabat harus brani mengatakan apa yang ia rasakan. cukup itu saja

cerita-bertuah 23 Januari 2010 pukul 13.57  

idih,,ada sorang cerpenis nih..pertamax ceritanya

Itja Soerjo 23 Januari 2010 pukul 15.58  

Kunjungan balik!! ^^

Nice Story, sarat dengan makna... kadang kita sebagai sahabat tidak memahami perasaan sahabat kita, karena keegoan. Setelah sahabat pergi, barulah kita sadar arti sebuah persahabatan...

*Salam Kenal, Tuker Link Yukkkss!!^^

Anonim 23 Januari 2010 pukul 20.22  

hmm,
bener2 mengharukan :(


salam kenal yaa
mari tukeran link ;)

nda 23 Januari 2010 pukul 21.47  

so nice story...
persahabat emang hruz bisa nungkapin smua'y walo tu berat n menyakitkan...

Ratusya 24 Januari 2010 pukul 01.15  

sahabat... orang yang selalu ada saat kita butuh :)

makasih udah mampir ke tempat saya & salam kenal mba

Pohonku Sepi Sendiri 24 Januari 2010 pukul 03.10  

*terharu*

memang manusiawi sekali tiap orang slalu merasa benar dgn apa yg dipikirkannya.. padahal semua yg nampak di depan mata mungkin bukanlah hal yg sebenarnya..

semoga diberi sabar dan ketabahan untuk mayang, ato siapapun dia.. :)

Syifa Ahira 24 Januari 2010 pukul 10.48  

> senja: ya.. semoga..

> mba reni: ego memang sering merusak kalo terus diikutin

>ina: nanti deh, salam nya ku coba titip ke temenku ya? :)

> mba fanny: mana mba? hehe..

> 7 taman langit: yup, setuju

> thea: tq ya..

> tyas: :)

> lina: masih jauh dari karyamu lin.. :)

> secangkir teh dan sekerat roti: makasi..

> bhogey: meski nomaden harus punya sahabat juga kan? hehe..

> rid: moga bisa baikan lagi ma sahabatnya ya rid?

> attayaya: amin..

> mba clara: iya mba, jujur terkadang memang sulit

> tyas: makasi ya, udah di follow.. tunggu kedatanganku :D

> wuri: salam kenal juga.. yuks.. marrii...

> mocca_chi: setuju..

> cerita-bertuah: belum jadi mas.. masih belajar.. makasi da mau mampir ..

> ica puspita: linknya uda nangkring tuh.. :D

> yolanda: salam kenal juga.. dah aku link ya..

> nda: makasi

> quinie: sama-sama mba.. :)

> pohon: :)

Fanda Classiclit 30 Januari 2010 pukul 10.44  

Kadang-kadang kita harus berkata jujur, kadang2 kejujuran bisa merusak hubungan. Kitalah yg harus mengerti karakter orang lain utk bisa memutuskan yg terbaik bagi hubungan kita

richo 4 Februari 2010 pukul 13.04  

sahabat jika bersama akan lebih hebat

Syifa Ahira 4 Februari 2010 pukul 13.16  

> fanda: yup.. setuju banget mba..
> richo: yup yup..

Capital Investment Management 8 September 2011 pukul 14.29  

sahabat adalah kekayaan yang tiada ternilai...

Property Insurance Corp 15 September 2011 pukul 17.25  

jagalah sahabat,, karena ia adalah hal yang sangat berarti,,,

ami 2 September 2013 pukul 08.13  

luar biasa sekali infonya sangat bermanfaat...
Saya berkunjung ke blog ini banyak pengetahuan yang saya dapatkan...
Terimakasih banyak atas informasinya
Semoga semakin sukses...

desi 2 September 2013 pukul 08.19  

Informasinya sangat bermanfaat sekali...
Banyak pengetahuan saya dapatkan setelah saya menyimak artikel di blog ini...
Ditunggu postingan selanjutnya...
Semoga semakin suksesnya....

egi 3 September 2013 pukul 16.18  

Informasinya ternyata sangat menarik dan sangat bermanfaat sekali...
Ternyata banyak sekali pengethaun yang saya dapatkan setelah saya berkunjung ke blog ini....
Terimakasih banyak infonya ...
Semoga semakin sukses

Unknown 12 Oktober 2017 pukul 15.14  

thanks for information obat sipilis pria dan wanita
KEUNTUNGAN sebagai agen resmi qnc jelly gamat di cilacap
pengobatan varises di testis secara alami
distributor qnc di banyumas
Efektifitas Obat Untuk Anak Infeksi Usus Buntu AMPUH TANPA OPERASI
agen qnc di banjarnegara
obat herbal epilepsi
harga dan tata cara pembelian qnc jelly gamat
sirup Untuk Balita Pertusis (batuk rejan) alami

Posting Komentar

Ayo.. Ayo..
Kesan dan Pesan..
Uneg-uneg..
Silahkan dituangkan..
Jangan malu-malu.. ^_^